ETIKA PROTESTAN DI MALUKU DALAM PERSPEKTIF TESIS MAX WEBER SEBUAH STUDI KOMPERASI TERHADAP CORAK KEKRISTENAN DI MALUKU

  • LEONARDO STEVY PARIAMA POLITEKNIK NEGERI AMBON
  • BEATRIX J.M. SALENUSSA Fakultas Teologi, Universitas Kristen Indonesia Maluku
Keywords: Etika Protestan, Tesis Max Weber dan Corak Kekristenan di Maluku

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan corak agama Kristen di Maluku dalam prespektif tesis Max Weber dalam kajian etika protestan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif melalui pendekatan induktif. Analisis data menggunakan narasi semiotika sebagai langkah menempatkan fakta sejarah ke dalam data kualitatif dari permasalahan penelitian. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah Protestantisme di Maluku khususnya di Gereja Protestan Maluku yang disingkat GPM, dalam prespektif tesis Weber, menjelaskan bahwa dalam pandangan ajaran Calvinis, orang-orang di tepi sungai Rein (konteks Weber) adalah kaum minoritas yang diburu-buru oleh orang Katolik karena itu sebagai kaum minoritas, mereka harus survive mempertahankan hidupnya dengan cara menekan pengeluaran sebesar-besarnya dan menyerap pemasukan sebesar-besarnya, supaya ada keuntungan untuk menjadi pemilik modal (hemat pangkal kaya). Sebaliknya kaum Protestan Calvinis di Maluku (GPM) tidak menunjukkan sikap tersebut, mereka bukan minoritas dan hidup bebas tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kajian Etika Protestan dijadikan sebagai tuntutan kontekstual dalam penelitian ini yang mengemukakan bahwa corak Kekristenan di Maluku lebih memperhatikan konteks makna dan artikulasi Protestantisme kontemporer dari pada mengembangkan corak Kekristenan Calvinis dalam konteks Weber.

Published
2023-08-27
How to Cite
LEONARDO STEVY PARIAMA, & BEATRIX J.M. SALENUSSA. (2023). ETIKA PROTESTAN DI MALUKU DALAM PERSPEKTIF TESIS MAX WEBER SEBUAH STUDI KOMPERASI TERHADAP CORAK KEKRISTENAN DI MALUKU. JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA, 4(12), 21-26. Retrieved from https://jurnalintelektiva.com/index.php/jurnal/article/view/982