MAKNA SIMBOLIK BUDAYA “Ata Dike” (Manusia Yang Baik/Bermoral/Beradab) DALAM MEMBANGUN PERDAMAIAN, MEWUJUDKAN KEAMANAN NASIONAL (Studi Resolusi Konflik Berbasis Penguatan Nilai Budaya di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

  • ANDREAS GAMA LUSI Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • HALOMOAN FREDDY SITINJAK ALEXANDRA Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • ADNAN MADJID Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • PUJO WIDODO Universitas Pertahanan Republik Indonesia
Keywords: Konflik, Resolusi Konflik, Budaya “Ata Dike”, Keamanan Nasional.

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya konflik komunal di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Konflik komunal ini telah banyak memakan korban jiwa dan harta benda. Upaya pencegahan dan pengendalian konflik oleh pemerintah daerah dan aparat penegak hukum melalui jarlur pengadilan maupun di luar jalur pengadilan tidak juga mengakhiri konflik. Malah eskalasi konflik semakin tinggi akibat dendam dari generasi ke generasi. Tujuan dari penelitian ini mengkaji secara mendalam spirit/kekuatan dari Makna Simbolik Budaya “Ata Dike” (Manusia Yang Baik/Bermoral/Beradab) dalam meresolusi konflik agar terciptanya kehidupan penuh damai. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian ini adalah tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh politik, penegak hukum dan tokoh agama di Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Makna Simbolik Budaya “Ata Dike” (Manusia Yang Baik/Bermoral/Beradab) memiliki kekuatan resolusi konflik masyarakat di Pulau Adonara. Proses resolusi konflik  dilakukan dengan ritual-ritual  yaitu :1) Gencatan Senjata (ta’o dopi, ledang gala); 2) Proses Pencarian Kebenaran (gahin koda, turu irak); 3) Sumpah Adat (nayu geto, baya bolak); 4) Perdamaian atau Rekonsiliasi (hodi limat atau mela sareka).

Published
2023-06-09
How to Cite
ANDREAS GAMA LUSI, HALOMOAN FREDDY SITINJAK ALEXANDRA, ADNAN MADJID, & PUJO WIDODO. (2023). MAKNA SIMBOLIK BUDAYA “Ata Dike” (Manusia Yang Baik/Bermoral/Beradab) DALAM MEMBANGUN PERDAMAIAN, MEWUJUDKAN KEAMANAN NASIONAL (Studi Resolusi Konflik Berbasis Penguatan Nilai Budaya di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur). JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA, 4(10), 1-19. Retrieved from https://jurnalintelektiva.com/index.php/jurnal/article/view/962