PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION BAGI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SEMESTER I SMA NEGERI I GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Abstract
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah dengan menggunakan model Kooperatif Group Investigation. Untuk mencapai tujuan tersebut didesain dalam dua siklus. Prosedur setiap siklus mencakup empat tahap dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang kemudian dilanjutkan dengan perencanaan tindak lanjut. Pada siklus I dan siklus II masing-masing dilaksanakan dalam dua pertemuan.
Data yang dikumpulkan berupa hasil observasi dan hasil tes. Hasil observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan dan kerjasama peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui motivasi yang dimiliki peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui nilai keterampilan peserta didik, sedangkan hasil tes digunakan untuk mengetahui pencapaian prestasi belajar peserta didik. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan cara mendeskripsikan dan membandingkan hasil di setiap siklus. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah 1) Minimal 85 % peserta didik mempunyai aktifitas yang mencerminkan motivasi belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung dengan model Kooperatif Group Investigation 2) Minimal 85% peserta didik mempunyai prestasi belajar dan keterampilan dengan capaian KKM minimal 75.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa 1) Aktifitas yang mencerminkan motivasi belajar peserta didik pada siklus I jumlah peserta didik aktif dalam proses pembelajaran ada 19 peserta didik dengan prosestase keaktifan klasikal 61,29% modus yang diperoleh peserta didik adalah aktif. Sedangkan pada siklus II jumlah peserta didik aktif dalam proses pembelajaran ada 29 peserta didik dengan prosentase keaktifan klasikal 93,55%, modus yang diperoleh adalah aktif 3) Rata-rata nilai keterampilan pada siklus I 77,01, jumlah peserta didik yang melampui KKM ada 23 peserta didik, dengan capaian KKM secara klasikal 74,19% predikat C dan kriteria Cukup. Sedangkan pada siklus II rata-rata nilai keterampilan 91,07, jumlah peserta didik yang melampui KKM ada 30 peserta didik, dengan capaian KKM secara klasikal 96,77% predikat A dengan kriteria sangat baik. 4) rata-rata nilai prestasi belajar peserta didik pada siklus I 84,03 jumlah peserta didik yang mencapai KKM ada 26 peserta didik, capaian KKM secara klasikal 83,87%, dengan ketuntasan klasikal B. Sedangkan pada siklus II rata-rata nilai prestasi belajar peserta didik 91,13, jumlah peserta didik yang mencapai KKM ada 29 peserta didik, capaian KKM secara klasikal 93,55 dengan ketuntasan klasikal A.
Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut 1) Dengan menggunakan model Kooperatif Group Investigation dapat meningkatkan aktifitas peserta didik selama proses pembelajaran. 2) Dengan menggunakan model Kooperatif Group Investigation dapat meningkatkan nilai keterampilan peserta didik 4) Dengan menggunakan model Kooperatif Group Investigation dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.