MAKNA TRADISI TEDHAK SITEN PADA MASYARAKAT KENDAL: SEBUAH ANALISIS FENOMENOLOGIS ALFRED SCHUTZ
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat masyarakat mengenai makna tradisi Tedhak Siten masyarakat Kendal dilihat dari sudut pandang analisis fenomenologis Alfred Schuzts. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui pendekatan fenomenologis. Subyek dalam penelitian ini adalah masyarakat Kendal Jawa tengah. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain adalah observasi/pengamatan, pengumpulan data, dokumentasi dan wawancara. Untuk mendapat hasil yang memadai, pada tahap validasi peneliti melakukan penyajian data, reduksi data dan triangulasi data.
Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah mengetahui beberapa pendapat masyarakat mengenai tradisi tedhak siten, Melalui analisis fenomenologis Alfred Schutz sebagai cara pandang masyarakat tentang Tedhak siten yang menjadi gejala dan realitas sosial dan merupakan obyek kajian formal.Bahwa tradisi tedhak siten merupakan warisan budaya nenek moyang, dimana bayi yang berumur 8 bulan diperkenalkan menginjak ke tanah. Maka dari itu diperkenalkan oleh orang tuanya beberapa kebaikan di dunia dengan menggunakan simbol. Pada tradisi tedhak siten ada beberapa uborampe yang harus dipersiapkan.Yang pada intinya ubo rampe tersebut sebagai simbol bahwa anak menginjakkan kaki pertama dengan penuh harap dapat menjalani kehidupan yang akan datang dengan baik, sukses tanpa ada rintangan. Dalam upacara tedhak siten tersebut di hadiri oleh beberapa anggota keluarga dan tetangga sekitar terutama yang mempunyai anak–anak kecil, setelah upacara selesai maka disediakan hidangan untuk para tamu. Hidangan yang diberikan tersebut mengandung makna sodaqoh.