PENERAPAN METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DI KELAS XI MIPA 2 MAN 1 TASIKMALAYA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Abstract
Pada pembelajaran kimia di MAN 1 Tasikmalaya khususnya kelas XI MIPA 2 pola pembelajaran masih menggunakan model pembelajran konvensional seperti ceramah sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, hal ini juga berdampak pada nilai rata-rata hasil belajar siswa yang sulit mencapai kriteria ketuntasan minimal atau KKM yaitu 75. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah prosedur penerapan metode Kooperatif Jigsaw dalam pembelajaran larutan elektrolit dan nonelektrolit guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 tahun pelajaran 2016/2017 pada saat proses kegiatan belajar mengajar di kelas, 2) Apa keuntungan dari penerapan metode kooperatif Jigsaw pada pembelajaran larutan elektrolit dan nonelektrolit di kelas XI MIPA 2 tahun pelajaran 2016/2017, 3) Apakah penerapan metode kooperatif Jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 tahun pelajaran 2016/2017, 4) Apakah penerapan metode kooperatif Jigsaw mampu meningkatkan aktifitas siswa kelas XI MIPA 2 tahun pelajaran 2016/2017.
Hasil penelitian menunjukan peningkatan hasil belajar pada kelas XI MIPA 2 MAN 1 Tasikmalaya setelah diterapkan metode kooperatif jigsaw. Ketuntasan belajar pada siklus I hanya mencapai 55,56% siswa tuntas atau sebanyak 20 siswa. Setelah dilaksanakan siklus II, ternyata terjadi peningkatan yaitu sebanyak 33 tuntas orang dari jumlah total siswa 37 orang dengan persentase ketuntasan siswa 91,67%. Observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan. Pada siklus I sebanyak 71,43% siswa aktif dalam kegiatan PBM. Setelah dilakukan perbaikan dalam PBM pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas siswa menjadi 89,29%. Persentase kemampuan guru dalam melaksanakan PBM pada antar siklus juga terjadi peningkatan. Kemampuan guru dalam mengelola PBM sebesar 72,22% pada siklus I dengan kategori sedang dan pada siklus II meningkat menjadi 88,89% dengan kategori tinggi. Peningkatan ini terjadi karena perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus II terhadap kekurangan PBM yang dilaksanakan pada siklus I.
Berdasarkan dari seluruh hasil tindakan dapat disimpulkan bahwa metode kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan keaktifan siswa serta meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.