MENGGALI SUMBANGAN FILSAFAT BAGI PEMAHAMAN TERHADAP KEWIRAUSAHAAN
Abstract
Salah satu pelaku ekonomi modern yang melahirkan berbagai inovasi, kreativitas, dan kemajuan bisnis adalah wirausahawan. Wirausahawan adalah orang yang memiliki semangat, ketrampilan, visi, tekad, dan keberanian untuk mengatasi segala tantangan; termasuk ketidakpastian bisnis. Sesuai namanya, “entrepreneur” atau dalam bahasa Prancis, “Entrependre” berarti orang yang berani mengambil tindakan atau melakukan sesuatu. Dalam refleksi filsafat, akar kewirausahaan ada pada desire atau habitus (Boudieu). Dalam bahasa Nietsczhe, wirausahawan adalah manusia super yang berani menantang takdir. Maka terdapat hubungan yang sangat erat tantara filsuf dan wirausahawan. Penelitian kepustakaan ini menunjukkan sumbangan pemikiran filsafat bagi pemahaman terhadap kewirausahaan. Umumnya orang mengenal filsuf sebagai orang yang memiliki disiplin diri yang ketat, berpikir dan merenung sendiri, tidak terlibat secara konkret dengan masyarakat, menyenangi dan menulis buku, rasional, retorik; tidak takut mengambil risiko, memiliki pendirian teguh dengan gagasan orisinil dan otonom; mempertanyakan dan merefleksikan topik-topik yang tidak umum dan sulit dipahami, sepertt persoalan metafisik, etis, epistemologis, atau ontologis. Tetapi pemikiran para filsuf benar-benar mengubah dunia dengan gagasan, visi, dan sistem kepercayaan mereka. Wirausahawan juga melakukan hal yang sama. Pada umumnya wirausahawan berprilaku sama seperti seorang filsuf. Seorang wirausahawan terus membayangkan dunia baru dengan ide-ide yang dibangun dari tantangan ekonomi nyata. Seorang wirausahawan sejati berinovasi dengan produk-produk baru yang membanjiri pasar untuk meraih keuntungan dari upaya memnuhi kebutuhan masyarakat. Seorang wirausahawan tak gentar menghadapi tantangan, rintangan, dan problem sembari terus mencari solusi-solusi tepat tak terbayangkan oleh banyak orang. Filsafat menyumbang pemahaman terhadap kewirausahaan. Wirausahawan dan filsuf tidak takut mengambil risiko tidak populer dengan visi, produk, dan solusi mereka tentang dunia. Prinsip-prinsip filosofis seperti keadilan, keutamaan, kesejahteraan, kebaikan, kemampuan menangkap peluang, pengambilan risiko, pengambilan keputusan dalam ketidakpastian, gaya kepemimpinan, dan etika bisnis merupakan sumbangan-sumbangan utama khas filsafat bagi kewirusahaan. Kebijaksanaan filsafati menegaskan bahwa tujuan utama bisnis bukan sekedar mencari keuntungan melainkan untuk mewujudkan common good.