BUDAYA TULUDE SEBAGAI PEMERSATU DALAM MASYARAKAT AKELAMO

  • MEYSI G MULALINDA Ilmu Teologi, Fakultas Teologi Universitas Halmahera
  • REMELIA F. DALENSANG Ilmu Teologi, Fakultas Teologi Universitas Halmahera
Keywords: Budaya dan persatuan, dalam bentuk kolaborasi

Abstract

Perdamaian merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat, yang berkaitan dengan keanekaragaman kebudayaan. Dalam masyarakat Akelamo, Yang terdiri dari tiga suku yaitu, tobaru, wayoli dan Sangihe. Yang mana awalnya suku Sangihe hanyalah pendatang dan pada akhirnya dapat diterima dengan baik oleh kedua suku. Sebelum suku Sangihe hadir di tengah-tengah kedua suku ini, yang mana mereka suda menjalankan rutinitas Tradisi mereka, Tobaru dengan budayanya yaitu dodoodomo (makan bersama), dan wayoli yaitu Orooromo (makan bersama). Namun ketika suku Sangihe hadir di tengah-tengah kedua suku ini, suku Sangihe dapat merangkul dan dapat membetuk suatu persatuan untuk kebersamaan yang berbentuk kolaborasi yang bertemakan Tulude. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberitahukan kepada setiap pembaca bahwa suku Sangihe tidak hanya merangkul sukunya sendiri, melainkan mereka dapat merangkul dan mempengaruhi suku yang lainnya untuk ada dalam sebuah kebersamaan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang penulis turun langsung ke lapangan untuk menulis setiap data, serta menganalisa sesuai dengan pengamatan, dan mewawancarai serta juga mendokumentasikan setiap momen yang penulis saksikan. Dan hasil dari penelitian penulis adalah suku Sangihe yang awalnya adalah suku asing namun mereka mampu, dan dapat merangkul suku asli dalam jemaat Bait’el akelamo itu sendiri.

Published
2024-12-12
How to Cite
MEYSI G MULALINDA, & REMELIA F. DALENSANG. (2024). BUDAYA TULUDE SEBAGAI PEMERSATU DALAM MASYARAKAT AKELAMO. JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA, 6(03), 116-132. Retrieved from https://jurnalintelektiva.com/index.php/jurnal/article/view/1122